Minggu, 22 April 2012

LRIT untuk kapal dengan Iridium Bluetraker


LRIT untuk di Kapal (Iridium BlueTraker LRIT)
Kapal yang belum adopsi LRIT tidak dipersulit

JAKARTA: Sejumlah negara berkomitmen tidak mempersulit proses administrasi kapal yang belum mengaplikasikan sistem informasi kapal atau long range indentification tracking (LRIT) meski IMO akan memberlakukan aturan itu mulai 1 Juli 2009.
Sumber Bisnis yang mengikuti pertemuan IMO mengatakan beberapa negara, termasuk Singapura yang memiliki volume lalu lintas angkutan laut sangat tinggi, berinisiatif bersikap lebih longgar soal aturan LRIT karena hingga kini baru tujuh negara yang sistemnya sudah diaudit oleh International Maritime Organization (IMO).
“Hingga akhir tahun ini, sejumlah negara mengambil kebijakan tidak akan menekan, mempersulit, atau memberi denda terhadap kapal yang belum punya LRIT. Peraturan ini kan juga baru pertama kali, jadi sejumlah negara juga masih meraba-raba,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Proses audit pusat data atau National LRIT Data Centre (NDC) dari IMO diduga sebagai masalah utama untuk menerapkan sistem informasi kapal itu.
Meskipun anggota IMO sudah siap dengan infrastruktur, tidak bisa menerapkan LRIT jika belum mendapat sertifikat audit dari IMO.
LRIT merupakan sistem informasi yang menyediakan tentang identitas, lokasi, serta tanggal dan waktu di mana posisi kapal berada. Regulasi mengenai LRIT diatur dalam ketentuan Safety of Life at Sea (SOLAS) Bab V.
Jenis kapal yang termasuk dalam objek LRIT adalah yang melakukan pelayaran luar negeri, termasuk kapal penumpang, kargo, serta pengeboran lepas pantai, yang berbobot lebih dari 300GT.
Sebenarnya, menurut sumber itu, audit NDC tidak sulit karena bisa dilakukan di kantor pusat IMO di London, Inggris, melalui sistem teknologi informasi. Setiap negara, paparnya, hanya dikenakan biaya sebesar 8.500 pound sterling untuk audit itu.
“Masalahnya, ketentuan ini dilakukan secara serentak dan melibatkan banyak negara. Bukan hanya Indonesia yang mengantre untuk audit, melainkan semua negara juga mengalami hal yang sama,” katanya. (22)
Bisnis Indonesia, 30 Juni 2009
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=30-JUN-2009&inw_id=682134


Pt. Pivotel Amalgam Indonesia
Jl. GajahMada No 197-198
jakarta


menyediakan beberapa peralatan komunikasi dengan satelit iridium diantaranya BlueTraker LRIT





Kamis, 19 April 2012

tracking kapal tongkang, kontainer, kendaraan dll

MMT adalah peralatan traking untuk kapal, tongkang, kontainer dll dengan biaya yang sangat murah dan dengan dilengkapi batere yang cukup lama untuk sekali pakai serta dengan jaringan yang luas dan dekat.
dengan menampilkan aset anda dengan laporan posisi dan pergerakan status aset anda sampai 7 tahun.
dengan menggunakan TracerTrak MMT akan memberikan solusi ideal jangka panjang remote asset anda.
dengan desain yang sangat kecil dan mudah dipasang dan tidak terdapat tambahan antena luar, maka MMT sangat membantu dalam pengamanan asset Anda.

MMT Features

- Self contained, simple installation
- Battery powered, no external power or wiring
- harnesses required
- In the field activation
- Up to 7 years battery life
- Increased frequency of reporting available when in motion

MMT Spesifikasi



Size   : 102 x 280 x 26 (mm)
Battery  : life up to 7 years(based on two updates per day)
Enclosure rating : IP67
Integrated motion sensor  :Yes
Primary power source :Battery - Primary lithium cell
Message triggers : Time of day, motion alarm
Other certifications  : Intrinsic safety (UL class 1, division 1groups A,B,C,D)for US and Canada

untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi :

PT PIVOTEL AMALGAM INDONESIA
Jl. Gajah Mada No. 197-198
Jakarta 11120
telp : 021 6332709
fax : 021 - 6334451
email : sales@pivotel-amalgam.com
www.amalgam.co.id







Rabu, 18 April 2012

tracking kapal dengan system hybrid satelit dan GSM

Traking kapal adalah suatu sistem pelacakan dan pemantauan kapal secara realtime, dalam hal ini kami menawarkan beberapa solusi untuk costumer kami diantaranya traking dengan hanya satelit, GPS, GSM.
perkenalkan produk IRIDIUM BLUETRAKER, salah satunya traking kapal di Indonesia yang menggunakan Hybrid system dimana pada saat kapal mencapai jaringan GSM pengiriman pelaporan menggunakan GSM dan pada saat kapal ditengah laut akan secara otomatis akan mengirimkan data dengan sistem satelit, maka dari itu cost yang digunakan sangat rendah.
inilah penjelasan singkat mengenai produk  dari IRIDIUM Bluetraker.

spectifikasi produk :

Iridium Satellite Communication Channel Above Deck version with IP68 and IP69K environmental protection, integrated antennas, 3700mAh LiPoly Backup battery, bottom connector, Supply Power 9V-36V(DC), PAB input + 3 digital inputs, 1 Digital Output, RS232 / RS422 / RS485 and CAN bus interface.
Power: 9-36V(DC)
Average power consumption: 3,9 W.
Integrated antennas: GPRS, RFID, Iridium, GPS.
Cable: 15 m included.
Dimensions: 198 x 198 x 67 mm (L x W x H). Weight: 110g 
untuk keterangan lebih lanjut mengenai IRIDIUM BLUETRAKER silahkan menghubungi kami di :www.amalgam.co.id atau di no telpon 021 6332709 bisa email di : sales@pivotel-amalgam.com